Katana making

Sebagian besar orang di indonesia sering kali salah paham tentang pedang dari jepang yang satu ini, orang indonesia seringkali mengatakan samurai padahal di jepang sendiri samurai itu kasta orang kasta seorang pada zaman kekaisaran edo. Samurai di jepang begitu dihormati pada masa itu. Untuk pedang yang disandang para samurai sendiri adalah Katana dan biasanya samuraisamurai tidak hanya membawa sebuah pedang saja melainkan di sandindingkan dengan pedang yang lebih pendek yang disebut wakhizasi. Nah.. kali ini kita tidak akan membahas tentang samurai melainkan akan membahas tentang pedangnya yang disebut katana yang begitu tersohor di dunia karena kekuatan dan ketajaman yang begitu luar biasa, sebilah katana dengan mudah dapat memotong bambu hanya dengan sekali tebas, ini dikarenakan proses pembuatanya yang sangat lama dan percampuran bahan yang tepat, sebuah katana kira2 dibuat dalam kurun waktu 3 bulan. Bahan pembuat katana bukanlah baja yang sangat mahal ataupun meteor melainkan hanya biji besi yang ada di pasir sungai yang dengan mudah dapat kita temui diaekitar kita biji besi tersebut kemudian dileburkan yang kemudian disebut tamahagane. Tamahagane ini yang kemudian dibuat dibuat bilah pedang oleh pandai besi yang dibakar dan ditempa dan diperlakukan khusus agar karbon yang ada dalam besi tetap terjaga, ditempa dilipat berkali kali untuk membuang kotoran besi. Kemudian dilakukan kombinasi pengabungan baja karbon tinggi dan karbon rendah, dibakar dan ditempa untuk membentuk bilah lalu pedang dibentuk di asah untuk mempertegas bentuk pedang kemudian dilakukukan pengerpengerasan baja atau hardeneing tapi sebelum hardening bilah dilapiai clay dari campuran tanah liat dan arang, bagian mata pedang dilapisi lebih tebal agar karbon baja tetap terjaga lalu bilah dipanaskan hingga mencapai titik kritis lalu dicelupkan kedalam air dengan cepat sehingga akan membentuk lengkungan yang khas pada katana, proses hardening ini adalah proses yang paling penting dan sulit karena jika tidak berhasil bilah akan retak dan patah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cara menghadapi wawancara melamar pekerjaan